Sabtu, 31 Desember 2016

Catatan Akhir Tuk semua adik mahasiswa 2015-ku

Niat buat video kolase 2015
Tuk kaleidoskop di akhir 2016.
Tapi tangan, kesehatan, waktu dan kegiatan belum memungkinkan.

Ada banyak kebahagiaan menurut saya, meski seperti katanya roda pedati yang berputar pasti ada momen yang bisa dikatakan belum bahagia atau tidak bahagia.

Saya pada dasarnya penyuka optimisme meski saya punya bi-polar penikmat pesimisme setelah sekian rasa optimis tidak berbuah.

Akhir 2016 ini saya ingin sekali mengucapkan,

Begitu banyak momen dengan 2015 terutama ke beberapa adik mahasiswa yang telah lebih dekat.
Saya sampai saat ini berusaha menyadarkan kita semua bahwa kita di masa yang penuh ketidakpastian sehingga terkadang kita seakan akan hanya menyelamatkan diri sendiri.

Cobalah lihat skitar, berita media yang semakin membuat kita seakan akan takut, sehingga kita hanya menyiapkan jalan untuk diri sendiri.

Cobalah sadari Media sosial dipergunakan untuk hal hal kesenangan semata dan lihatlah animo animo yang gampang mempengaruhi kita (saya juga ikutan kok), apakah salah? Tidak hanya frekuensi dan tujuan akhir yang perlu kita tinjau kembali

Cobalah sadari Media sosial kita pakai sekedar like, share... No comment at all ( banyak menjadi silent reader)
DAN BAHKAN, lihatlah sifat kolektivis kita sebagai orang asia, sudah mulai pudar. Saya share sesuka hati sepuas hati selama ini akun hak milikku. Yang paling ketara jika saya atau anda punya masalah, saya langsung tidak seperti biasa... tidak jadi like, tidak menghiraukan kembali dll..

Lihatlah ketika anda mungkin saya juga hanya sekedar aja bertutur sapa ketika hampir dikatakan "saat ada perlu" namun di sosial media seakan wah rame beud.. Kita kehilangan interaksi sesungguhnya seakan sosial media menguasai

CONTOH PALING REAL YANG SAYA LIHAT
ketika tugas kelompok.
Bagianmu bagianmu, bagianku bagianku.


Kita berada di masa, tampaknya kita semakin egois.

Kita punya teknologi sendiri sendiri dimana informasi bisa kita cari sendiri demi kepentingan sendiri yang nota bene di rasionalisasi "daripada ngerepotin orang lain" , "lebih baik mengurus diri sendiri daripada orang lain" 


Kita seperti berada di masa kita tahu hal yang baik, namun kita lebih tergerak untuk tidak peduli, tak tahu atau merasa enggan untuk melakukan hal yang baik dengan dalih bermacam macam.

Apa yang membuat saya selalu berusaha membangun 2015? Bukan karena saya mengambil tanggung jawab tuk jadi wali, tapi saya takut generasi saya dan anda terbiasa dengan ketidakpedulian.

Saya bukan orang hebat, bukan motivator dan bukan siapa siapa.
Saya hanya merasa perlu menyampaikan semua hal hal diatas karena saya manusia yang masih perlu kemanusiaan yaitu kepedulian untuk sesama.

Saya berikan kalimat pertanyaan untuk kita semua.

Kita masih mau hidup dan terbiasa untuk semua ketidakpedulian ini?

Tidak ada komentar: