Niat buat video kolase 2015
Tuk kaleidoskop di akhir 2016.
Tapi tangan, kesehatan, waktu dan kegiatan belum memungkinkan.
Ada
banyak kebahagiaan menurut saya, meski seperti katanya roda pedati yang
berputar pasti ada momen yang bisa dikatakan belum bahagia atau tidak
bahagia.
Saya pada dasarnya penyuka optimisme meski saya punya bi-polar penikmat pesimisme setelah sekian rasa optimis tidak berbuah.
Akhir 2016 ini saya ingin sekali mengucapkan,
Begitu banyak momen dengan 2015 terutama ke beberapa adik mahasiswa yang telah lebih dekat.
Saya
sampai saat ini berusaha menyadarkan kita semua bahwa kita di masa yang
penuh ketidakpastian sehingga terkadang kita seakan akan hanya
menyelamatkan diri sendiri.
Cobalah
lihat skitar, berita media yang semakin membuat kita seakan akan takut,
sehingga kita hanya menyiapkan jalan untuk diri sendiri.
Cobalah
sadari Media sosial dipergunakan untuk hal hal kesenangan semata dan
lihatlah animo animo yang gampang mempengaruhi kita (saya juga ikutan
kok), apakah salah? Tidak hanya frekuensi dan tujuan akhir yang perlu
kita tinjau kembali
Cobalah sadari Media sosial kita pakai sekedar like, share... No comment at all ( banyak menjadi silent reader)
DAN
BAHKAN, lihatlah sifat kolektivis kita sebagai orang asia, sudah mulai
pudar. Saya share sesuka hati sepuas hati selama ini akun hak milikku.
Yang paling ketara jika saya atau anda punya masalah, saya langsung
tidak seperti biasa... tidak jadi like, tidak menghiraukan kembali dll..
Lihatlah
ketika anda mungkin saya juga hanya sekedar aja bertutur sapa ketika
hampir dikatakan "saat ada perlu" namun di sosial media seakan wah rame
beud.. Kita kehilangan interaksi sesungguhnya seakan sosial media menguasai
CONTOH PALING REAL YANG SAYA LIHAT
ketika tugas kelompok.
Bagianmu bagianmu, bagianku bagianku.
Kita berada di masa, tampaknya kita semakin egois.
Kita punya teknologi sendiri sendiri
dimana informasi bisa kita cari sendiri demi kepentingan sendiri yang
nota bene di rasionalisasi "daripada ngerepotin orang lain" , "lebih
baik mengurus diri sendiri daripada orang lain"
Kita seperti berada di masa kita tahu hal yang baik, namun kita lebih tergerak untuk tidak peduli, tak tahu atau merasa enggan untuk melakukan hal yang baik dengan dalih bermacam macam.
Apa
yang membuat saya selalu berusaha membangun 2015? Bukan karena saya
mengambil tanggung jawab tuk jadi wali, tapi saya takut generasi saya
dan anda terbiasa dengan ketidakpedulian.
Saya bukan orang hebat, bukan motivator dan bukan siapa siapa.
Saya
hanya merasa perlu menyampaikan semua hal hal diatas karena saya
manusia yang masih perlu kemanusiaan yaitu kepedulian untuk sesama.
Saya berikan kalimat pertanyaan untuk kita semua.
Kita masih mau hidup dan terbiasa untuk semua ketidakpedulian ini?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar