17 Desember merupakan hari yang akan sangat saya ingat dalam
bentuk kekecewaan, dan Amarah.
Saya dikecewakan oleh kesalahan yang sama dan berulang dari
mereka yang kukasihi.
Saya bahkan sempat membandingkan diri saya untuk
mengevaluasi diri saya pribadi.
Apakah saya tidak cukup untuk memberikan didikan?
Apakah saya menerapkan hal yang salah?
Atau
Memang saya, Tidak Pantas untuk mereka yang kukasihi.
Begitu banyak rencana untuk mengembangkan mereka, begitu
banyak ide untuk rancangan masa depan mereka selama mereka dalam bimbinganku.
NAMUN INI WAKTUNYA UNTUK SEJENAK DIAM.
Sisi akademis, merencanakan sampai perijinan perusahaan
(bahkan sudah lampu hijau dari perusahaan, tinggal pelaksanaan dan surat
menyurat).
Sisi non akademis, yang mereka sendiri rencanakan pun di
akomodir sampai menghilangkan kepentingan pribadi dan keluarga.
SEMUANYA BELUM BISA
TERJAWAB OLEH KEHENDAK DIRI DAN KEDUA TANGAN INI
Saya Kecewa, dan punya amarah besar.
Saya bahkan melakukan sesuatu diluar kebiasaaan saya.
Saya sengaja lari sore untuk mendapatkan cuaca hujan (saya
Tahu akan hujan dari prakiraan internet).
Setelah lari dan sampai ke merdeka walk, saya pun rehat
menanti detik detik hujan, lalu dengan sengaja berjalan menuju rumah dalam
kondisi hujan yang sangat lebat.
Bernyanyi sendiri dengan lirik “…ku ingin marah melampiaskan…
tapi ku hanyalah sendiri di sini…)
Sampai saya dikira orang gangguan (orang gila kata masy
umum). Berulang bernyanyi, berteriak kecil (ternyata masih ada rasa malu meski
hujan lebat… haha masih normal mungkin ya)
NAMUN
Mungkin sudah saatnya saya akan mengambil waktu sejenak
Ini momen akhir Tahun.
Saya kecewa dengan banyak hal, namun ternyata setelah mandi
Hujan saya mengingat kembali, terlalu banyak berkat yang sudah kuterima
sehingga tidak dapat kubandingkan dengan kekecewaanku.
Beban untuk membimbing mereka meski dibawa dalam doa
ternyata perlu memahami pula waktu dari TUHAN.
Yaaah waktu kehendak TUHAN.
Semoga semua terberkati.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar