Senin, 01 Juli 2013

Rasionalisasi

saya tidak membahas tentang mekanisme pertahanan diri dari seorang tokoh psikodinamika, saya hanya membahas perilaku manusia selama 2-3 Thun belakangan ini. Semula dari saya menolak menonton banyak acara motivasi, baik dari orang yang dianggap kurang terkenal sampai orang terkenal dan diakui se indonesia. Mengapa? dari dulu saya sudah berusaha mengetahui alasan orang pergi ke motivator, yaitu mendengarkan apa yang ingin didengar. Kemudian seiring waktu para motivator berinovasi untuk membawa para pendengar/penonton kepada tahapan "mendiskusikan realita, menggebrak suasana zona aman sehingga mereka mau tidak mau mendengar/ melihat yang bukan ingin menyenangkan diri mereka semata". Penonton/pendengar mulai melakukan pengasahan diri mereka, mulai mencari-cari core (inti/alasan) mereka membuat suatu perilaku dan berusaha memprediksinya. (sebagaimana dikatakan awal baik hasil pun baik), dan yang paling sering dilakukan untuk mendasarkan perilaku mereka adalah memberikan seuah statemen dari para filsuf terdahulu/ politisi/ budayawan/motivator/ tokoh2 lainnya. Bahkan, mereka menggunakan statemen tersebut untuk "menyerang" pihak lain yang telah bersinggungan dengan wilayah mereka.
Perilaku yang terjadi menurut saya adalah sebuah usaha melindungi diri, sebuah usaha untuk menjadi nyaman (kembali). Sehingga menurut saya terkadang berpikir
"Menggunakan kata-kata bijak untuk merasionalisasi perilaku diri sendiri juga merupakan tindakan egois"

Tidak ada komentar: