Rabu, 13 Agustus 2014

Untukmu calon Alumni dan Alumni yang ingin awali karir dengan bekerja pada pihak lain (perusahaan).

Tulisan ini dimotivasi dari kekecewaan saya. Beberapa waktu lalu saya memberikan rekomendasi untuk beberapa alumni melamar pada sebuah perusahaan tambang di kalimantan selatan. Sayangnya saya mendapat kabar bahwasanya para alumni memiliki format CV yang terkesan SANGAT MIRIP. Sehingga penilaian ataupun kredibilitas yang saya berikan untuk menjadi rekomendasi, terkesan sia sia. Kemudian saya bertanya pada salah satu alumni yang saya anggap lebih berpengalaman. Hal yang saya dapatkan adalah, bahwasanya alumni tersebut tidak melakukan upgrade (pembaharuan) secara berkala terhadap CV yang ia miliki. Ia pun mengaku bahwasanya ia mendapatkan format CV dari saudaranya. Jika kita kembali pada pelajaran persepsi, dan kemudian pada psikologi industri organisasi. Calon Perekrut (perusahaan), yang langsung menghandle lamaran CV atau yang tidak menggunakan format standar perusahaan yang akan dilamar, mungkin saja akan terbias dengan kejadian yang saya sebutkan sebelumnya. BISA JADI, perekrut merasa/ berpikir calon pelamar tidak memiliki pola pikir kreatif untuk hal sederhana seperti untuk membuat CV, dan bagaimana untuk bekerja?. Sehingga besar kemungkinan tidak akan dilanjutkan ke proses selanjutnya berupa wawancara by phone ataupun seleksi. Untukmu Calon Alumni dan alumni yang ingin mengawali karir dengan bekerja pada pihak lain (perusahaan). Mulai sekarang, cobalah dipelajari kembali pelajaran yang ada di dalam PSD3, dalam mengetahui secara dini budaya dan karakter perusahaan, dalam membuat resume (CV yang berkala diupgrade), belajar untuk menjadi itee yang profesional dalam wawancara kerja. Serta belajarlah untuk mengupgrade kemampuan diri.

Pengalaman tidak bersyukur

Pernah bermimpi ingin membuat ebuah karya tulisan berbentuk cerita singkat ataupun jika memungkinkan berbentuk sebuah novel. Semua dilandasi dengan adanya harapan. Seandainya aku punya sebuah laptop, aku mungkin mampu membuat tulisan-tulisan. Ya dan rentang waktu berjalan. 2007 laptop pun dipinjamkan oleh orangtua. Sayangnya bukan untuk mengabulkan sebuah mimpi. Namun malah asyik untuk "berselancar" menjelajahi informasi teknologi terbaru, mengunduh film dan tugas-tugas tentunya. Waktu berjalan, dan lulus 2009 tetap tidak mengabulkan mimpi tersebut. Yah, selain masa skripsi, masa mencari informasi pekerjaan, juga menyita laptop pertama. Pada Tahun 2010 melajutkan perkuliahan kembali. Saat itu sudah merasa laptop yang dibawa sudah perlu digati. Bukan karena prosesornya yang oke punya, tapi ada sisi dari berat laptop itu sendiri, besar dimensi laptop itu sendiri yang sebenarnya dari awal menerimanya sudah tidak merasa nyaman, dan kapasitas baterai yang sudah membuat laptop menjadi komputer desktop (harus dicharge). Akhirnya laptop pertamapun diistirahatkan dan diganti dengan netbook. Merasa beruntung membeli netbook di awal-awal perkuliahan (yah...dari harga, dimensi lebih kecil dan enak dibawa-bawa). Saat itu niat untuk membuat tulisan akhirnya muncul kembali, sempat aktif dan sampai desember 2013 keaktifan menulis dalam sebuah blog akhirnya terhenti. Lagi-lagi merasa kurang beruntung memiliki laptop kedua. Hal ini dikarenakan diri ini merasa perlu sebuah pendukung performa yang lebih mumpuni. (yah selama rentang memakai laptop kedua saya perlu mengaktifkan laptop pertama untuk pekerjaan berat seperti olah video). Lagi- lagi merasa butuh hal lain yang mungkin akan menunjang kemauan untuk menulis. Yaah smartphone yang bisa dibawa-bawa tuk menulis kapanpun. Setelah mendapatkan dari abang (turunan abang ke adik, dari adik ke saya). Hanya beberapa kali sempat mencoba menulis namun gagal karena merasa layar kurang ini itu. lagi-lagi merasa kurang dan kepengen sebuah tablet. Meskipun belum kesampean, sampai tulisan ini dibuat. Saya masih berpikir. Ada apa denga perilaku saya ini. Apakah merasa rentang waktu membuat keinginan memiliki benda menjadi sebuah kebutuhan? atau memang seharusnya demikian? note toself: TUlisan ini sendiri dibuat setelah sekian lama tidak menulis di blog, dan merasa tulisan ini adalah bukti ingin menulis kembali, sehingga ntah kenapa tidak perlu diedit. Pasca Pasca.. what happened to you